Penyakit Rohani? Apa dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?
Sumber: unsplash

Health / 8 June 2022

Kalangan Sendiri

Penyakit Rohani? Apa dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

Contasia Christie Official Writer
4187

Pernah tidak mendengar ada penyakit rohani? Sebenarnya Alkitab tidak pernah berbicara tentang penyakit rohani. Ini hanya semacam metafora. Penyakit rohani sebenarnya bisa dianggap bahwa spiritualitas seseorang sedang tidak baik, dan biasanya disebabkan oleh dosa. Sama seperti penyakit fisik, penyakit rohani ini melemahkan roh kita karena membuat kita terpisah dari Tuhan.

Inilah saat yang tepat untuk kita kembali memulihkan hubungan dengan Yesus Kristus. Faktanya ini lebih dari sekedar penyakit, bahkan kematian. Efesus 2:1“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.”

 

Apakah orang percaya juga bisa terkena penyakit rohani?

Orang percaya juga bisa sakit secara rohani. Maksudnya bahwa mereka hidup dalam dosa yang belum diakui atau mereka gagal mengejar pertumbuhan rohani secara pribadi.

Alkitab mengatakan, “Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.” (Amsal 19:23) dan “Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup,  tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian.” (Amsal 11:19).

 

Lalu apa obatnya?

Dari sinilah kita diingatkan untuk takut akan Tuhan dan memegang kebenaran yang sejati, yaitu Allah. Kesalehan, kebenaran, dan takut akan Tuhan adalah obat untuk penyakit rohani.

Yesus berbicara tentang penyakit dalam konteks rohani di dalam Matius 9: 9-13. Saat itu, Yesus sedang makan malam di rumah seorang pemungut cukai bernama Matius. Orang-orang Farisi bertanya kenapa Ia mau makan bersama orang berdosa. Jawabannya sungguh mengejutkan!

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Matius 9:12-13)

Dalam ayat ini, Yesus membandingkan diri-Nya dengan seorang dokter yang membantu orang untuk sembuh. Dan Matius adalah pasien yang membutuhkan kesembuhan itu. Penyakit itu adalah dosa, dan Yesus adalah tabibnya. Ia memulihkan orang yang datang pada-Nya karena sakit secara rohaninya. Namun orang yang merasa dirinya benar, sama seperti orang Farisi tersebut, maka ia tidak membutuhkan tabib rohani karena mereka tetap akan berada dalam dosa.

Tuhan menginginkan kita agar hidup sehat secara rohani. Dia ingin kita hidup dalam pengampunan-Nya, bebas dari hukuman, kuasa setan, dan tuduhan yang membuat kita selalu merasa bersalah. Oleh karenanya, Alkitab berkata – “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)

 

Kehendak Allah adalah agar kita bisa bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. (2 Petrus 3:18)

Sumber : Bible + gotquestions
Halaman :
1

Ikuti Kami